Pelatih tim nasional senior Indonesia, Nil Maizar, enggan berpolemik
mengenai sejumlah keberatan dari beberapa klub yang melepaskan pemainnya
untuk membela skuad "Garuda". Ia menilai, seharusnya sejumlah klub itu
tidak terus membawa pemainnya terlibat dalam pusaran konflik sepak bola
Indonesia.
"Saya tidak ingin berkomentar banyak mengenai masalah
itu (keberatan klub melepas pemain). Sekali lagi, kita serahkan ke PSSI
dan masyarakat saja," ujar Nil seperti dikutip dari situs resmi Liga
Prima.
Pernyataan Nil itu mengacu kepada pernyataan sejumlah klub
yang menilainya tidak pantas melatih timnas Indonesia. Manajer Persib
Bandung Umuh Muhtar, misalnya, sempat menyebut pelatih tim nasional
versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Alfred Rield, lebih
berkualitas dibandingkan dengan Nil. Muhtar menyoroti daftar nama
pemain yang dipanggil oleh Nil yang sebagian besar dari klub peserta
Indonesian Premier League (IPL).
Kubu KPSI juga masih terus
menyebut skuad asuhan Nil adalah timnas "abal-abal". Bagi mereka, timnas
versi KPSI yang dilatih Riedl adalah skuad terbaik dan paling pantas
untuk membela Indonesia di ajang Piala AFF 2012 pada akhir November
mendatang. KPSI juga meminta PSSI mau mengadu timnas kedua kubu dengan
tujuan mencari tim yang layak membela Indonesia di Piala AFF.
Pertandingan tersebut rencananya akan digelar di Jakarta pada 10
Oktober 2012.
Menurut Nil, rasanya tidak pantas jika pemain terus
dikorbankan untuk masuk dalam pusaran konflik antara pengurus-pengurus
yang hingga kini terus bertikai. Ia menilai, saat ini yang terpenting
adalah semuanya bisa bersatu untuk membela skuad "Merah Putih" di
turnamen Piala AFF.
"Silakan menyebut saya pelatih yang tidak
berkualitas, tapi jangan pernah menyebut pemain-pemain saya tidak
berkualitas karena mereka adalah pejuang yang sebenarnya. Mereka adalah
orang yang selalu menerima penghinaan kalian dengan lapang dada dan
tetap berjuang demi menjaga kehormatan bangsa," ujar Nil.
Dengan
adanya sejumlah masalah ini, kondisi sepak bola Indonesia pun semakin
tidak jelas arahnya. Padahal, PSSI dan KPSI awalnya sepakat berdamai
saat berada di ambang deadline sanksi FIFA terkait persoalan
dualisme kompetisi, Juni lalu. Akan tetapi, hingga saat ini tidak ada
langkah nyata dari kedua kubu untuk bersama-sama menyelesaikan masalah
itu.
Related Post:
Widget by [ Iptek-4u ]
0 komentar:
Posting Komentar